Rabu, 01 September 2010

merdeka itu ya merdeka

mer deka
mer spasi deka
mer terpisah deka
mer bercerai deka

merdeka
tak berspasi tak terpisah
pun tak bercerai
tetap satu kata nostagi kulupa arti

saat kutanya kepada salah satu diantara ribuan pengantri itu
jawabnya berbeda dengan juragan beras yang diantri
seperti juga ketika kutanya kepada polisi dan tentara
lalu kepada semua penyelenggara negeri ini
jawabnya sama
yaitu berbeda-beda

merdeka itu kita bebas memilih, kata penjual koran
jawabku betul itu, kamu juga bebas untuk menjual koran atau dijual oleh koran

aku berjalan kesana kemari bertanya tentang merdeka
mencari arti merdeka
sampai letih menggelosohkan tubuhku dibawah pohon kenanga

penjual koran itu datang tanpa dagangannya
tersenyum cerah sekali, puas hingga terlihat gusi
"wah, merdeka mas! hahaha", teriaknya
"lagi ngaso ya mas, sudah dapat jawabannya?", tanyanya
rupanya dagangannya sudah habis terjual
" heh, ada berita apa hingga cepat sekali daganganmu habis?" tanyaku
" nggak ada berita mas, haha", jawabnya dengan tertawa
dia lalu berbisik kepadaku, bahwa koran dagangannya itu sebenarnya tidak ada beritanya
hanya memuat ribuan kata merdeka yang dicetak warna-warni
dan pembacanya hanya memastikan warna kesukaannya dimuat
lalu kata 'merdeka' mereka baca:
hmmm..biru,
okey merah,
yes! abu-abu
satu kata beribu warna, berjuta makna


merdeka
tak berspasi, tak terpisah
pun tak bercerai
tetap satu kata nostagi kulupa arti


setidaknya aku bebas kemana saja
bertanya tentang merdeka
dengan memperoleh jawaban
yang berbeda-beda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar