Senin, 21 November 2011

Mobil untuk Ibuku

senja di usia senja
temaram lembayung jingga menerobos mega
seperti warna empat puluh tahun lalu
kuterawang dari sudut serambi

selalu kurintihkan diriku yang menua, anakku dewasa
tersilap aku memikirkan diriku sendiri
tentang ini dan itu
tentang semakin pendeknya masadepan

sering tak kusadari jika Ibuku masih ada
cahaya masih terpancar dari wajah
wajah jingga keriput mega, tubuh lemah jiwa gelisah.
sedang mencuci bajunya sendiri. sendiri.

ingatkah saat engkau gendang-gendong diriku
dalam buaian nyanyian lirih titik sandora
kala itu aku meronta-ronta meminta-minta
kau pun wujudkan mobil-mobilan dari kayu meski seminggu

Ibu, 
semampu saku kubeli mobil
aku akan menggendongmu kemana kau mau

kusadari saat kemarin engkau cerita sambil tertawa
jika mobil-mobilanku dulu itu hasil dari berhutang pada tetangga
tapi engkau tak boleh tahu jika mobil tua ini juga berhutang pada bank

Ibu, 
aku akan menggendongmu
menggendongmu kemana kau mau
menggendongmu kemana saja kau tuju



Tidak ada komentar:

Posting Komentar