menyeru memangil-manggil diriku
mengajak ke gempita semangat muda
hati cadas maunya keras
jari menunjuk lurus kaku ke arahmu
lengking gitar listrik seperti petir yang
membelai menggelitik lambungkan rasa
getarkan jiwa
tubuhmu menggelinjang kesana kemari lalu lunglai
oh astuti dalam buaian gito rolies
gadis itu mengintip di balik sepuluh jarinya sendiri
berjingkat-jingkat di sisi tembok kota tua
kibaskan seribu rambutnya
garangkan seringai cinta kasih
kini debu kota itu menjadi flek di paru-paru
menyakitkan dada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar