iseng kubuka kembali catatan lamaku
begitu kubaca kalimat demi kalimat
bahkan telah kutata ulang kata demi kata
heran. diriku tak mengerti
lembar demi lembar kubuka
kulihat muka-muka dengan aneka ekspresi tersaji
aku cermati rinci, inci per inci
asing. diriku tak mengerti
cerita dan lembar-lembar nasib itu aku pelajari
meski dari bukuku sendiri, dari noktah-noktah wajahku sendiri
bahkan demi peneguhan, dari dnaku sendiri
aku betul lupa
usia menggerogoti syaraf-syaraf kepala
mata yang rabun otak yang pikun
lidah yang goyah
tak mampu mengenali jaya masa muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar